Antara Aku, Dunia dan Logika

"I've always believed in numbers. In the equations and logics that lead to reason; but after a lifetime of such pursuits I ask, what truly is logic? Who decides reason? My quest has take me through the physical, the metaphysical, the delusional and back, and I have made the most important discovery of my career... the most important discovery of my life. It is only in the mysterious equations of love that any logical reasons can be found." -John Nash-

Kamis, 23 Juni 2011

Life is Wonderful

Dunia tidak selebar daun kelor. Apa artinya? Dunia itu tidak sempit! Dunia sangat luas, saking luasnya bahkan keinginan kita yang berjubel nggak akan cukup buat memenuhi dunia. Berjuta buku yang ada di dunia pun belum mencakup segala misteri yang ada di dunia. Apa yang bisa kita katakan sekarang? Subhanallah..
Pasti semua orang pernah merasa putus asa, merasa gagal, merasa sebagai orang paling nggak berguna di seluruh dunia. Apa alasannya? nilai ulangan jelek? raport butut teu kabina-bina? Diputusin pacar?(ini dia alesan paling nggak mutu sejagad raya) Merasa nggak punya temen atau malah dicuekin sama orang sekitar? Kehilangan duit dengan jumlah tak terhitung yang kamu sendiri nggak bisa ngegantiin? JANGAN TAKUT MY FRIEND! Semua hal itu akan hilang dalam sekejap begitu kalian baca yang satu ini!

Buat kamu, hidup itu apaan? Kalau hanya mengejar hal-hal seperti nilai, pacar(bwee), atau hal-hal materiil seperti uang. Hidup kita tidaklah sesederhana itu, dan bukan untuk mengejar hal sesederhana itu. Hidup kita lebih bermakna dan lebih rumit daripada itu. Kalau saja orang-orang mau membuka mata meraka, dan melihat kehidupan dari berbagai aspek yang berbeda, dunia ini tentunya akan menjadi lebih baik. Kita akan dapat mengerti bahwa, sebutut-bututnya keadaan kita sekarang, ini adalah yang terbaik yang diberikan Allah SWT dan yang terbaik yang dapat kita usahakan. Hidup itu indah, sobat. Lebih indah daripada lukisan Monalisa karya Leonardo Da Vinci. Kehidupan ini harus kita jaga, dan kita pelihara sebaik mungkin dengan memperkuat iman dan takwa kita.

Tren Bunuh Diri? APAAN TUH?! Tren kok nggak ada bagus-bagusnya gitu! Tren seperti ini adalah penyesatan! (Lu kate bunuh diri enak bin gampang?!) Tren yang marak di dunia maya ini sebagian besar "pengikutnya" malah adalah pelajar. Nah lo? Kembali lagi ke yang diatas nih, alesannya pelajar bunuh diri? Banyak! Nilai jelek, berantem sama temen, malu nggak punya duit bayaran, dibully dsb. Alasan pelajar ternyata bisa lebih banyak, dan lebih sepele daripada orang dewasa. Ini sebabnya anak-anak harus bener-bener dijaga pergaulannya. Wahai para orangtua, WASPADALAH, WASPADALAH! 

Sabtu, 04 Juni 2011

Posting Singkat Sebelum UKK

Hari senin nanti tanggal 6 Juni 2011, kita akan melaksanakan UKK (Ujian Kenaikan Kelas).
Please try not to cheat!
I know it's hard, but the important is not the high score we get, but the most important thing in test is the process how we reach the score, even the score not too high.


Don't to be a cheater :))


DA

Kamis, 31 Maret 2011

Logika ~Tanda Tanya dan Sang Pencipta~

Logika…Apa yang terlintas di pikiran kita saat kita mendengar kata tersebut? Mungkin yag terbersit adalah “segala sesuatu yang dapat ditangkap secara nalar oleh otak kita”. Tetapi benarkah demikian?
Jika sesuatu bisa dikatakan logika apabila dapat ditangkap oleh otak, bagaimana kita bisa yakin bahwa otak kita ini adalah benar? Orang-orang melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda. Kita melihat suatu hal benar atau salah tergantung dari sudut pandang kita. Hal-hal yang kita percayai bisa jadi tidak dipercaya orang lain, begitu pula sebaliknya. Hal yang kita yakini bisa jadi hanya jusifikasi semata tanpa memperdulikan pendapat orang lain, karena manusia tak lebih dari makhluk dengan tingkat egoisme yang tinggi.
Setiap individu memiliki jalan pikiran yang berbeda, tak peduli semirip apapun fisik mereka. Jalan pikiran yang berbeda berarti logika yang berbeda. Jika demikian, orang akan memiliki penilaian yang berbeda-beda akan suatu fenomena. Ambil saja contoh, paranormal mempercayai keberadaan makhluk halus, sementara kaum intelek akan menganggap keberadaan makhlus halus sebagai halusinasi belaka. Nah, dari paranormal dan kaum intelek, siapa yang aka kita percayai? Siapa yang logikanya sesuai dengan kita?
Kita juga tidak dapat memaksakan logika kita pada orang lain. Apa yag akan terjadi apabila logika seorang fisikawan dipaksakan pada orang gila? Tentunya akan kacau balau. Dari bahasan diatas, masihkah kita berpendapat bahwa “Logika adalah hal yang dapat ditangkap secara nalar oleh otak kita”?

=====================================================================================

Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra' ayat 70 : "Dan sungguh, Kami telah Memuliakan anak cucu Adam, dan Kami Angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami Beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami Lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami Ciptakan dengan kelebihan yang sempurna."
Jadi, dari ayat tersebut, dapat diketahui bahwa manusia oleh Allah SWT telah diberikan suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yaitu akal, dalam hal ini dapat juga dikatakan logika.

Dalam surat Al-Kahfi ayat 109 : “Katakanlah (Muhammad), "Seandainya lautan menjadi tinta untuk menulis) kalimat-kalimat Tuhan-ku, maka pasti habislah lautan itu sebelum selesai (penulisan) kalimat-kalimat Tuhan-ku, meskipun Kami Datangkan tambahan sebanyak itu (pula)."
Ini tentang luasnya ilmu Allah tidak terhingga
                Dari ayat ini, kita mengetahui bahwa pengetahuan di dunia ini sangat banyak, hingga tak dapat tertangkap nalar kita.

Dalam surat Al-Hajj ayat 63: “Tidakkah kau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, sehingga bumi menjadi hijau? Sungguh Allah maha halus, maha mengetahui.”
Dan sebagaimana yang tertulis dalam surat Ibrahim ayat 34: “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.”
                Pernahkah terpikir dalam pikiran kita, darimana logika itu datang? Nikmat yang diberikan allah itu tak terhingga. Sehingga, mau tidak mau kita akan berpikir, dan logika kita akan berjalan.


                Surat Al-Anbiya’ ayat 32-33:”Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan dan lain-lain). Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.”
                Sampaikah logika kita memikirkan sampai kesana? Pada zaman dahulu, orang-orang berpikir bahwa bumi, matahari dan bulan itu diam, tetapi setelah diadakan penelitian, ternyata, masing-masing
benda langit tersebut meredar pada garis edarnya. Dan, Subhanallah, hal itu telah tersurat dalam al-qur’an jauh sebelum penelitian tersebut. Ternyata logika kita baru sampai kebenaran tersebut pada abad ke 20.
                Sebenarnya, cara melogikakan logika itu telah banyak tersurat pada Al-qur’an, karena al-qur’an merupakan sumber pengetahuan yang paling lengkap dan yang paling penting, berasal dari tuhan kita, Allah SWT. Kita bisa mengendalikan logika kita ke arah yang positif karena asal logika itu dari Allah. Jadi, sebenarnya, menurut kami, tidak ada logika yang negatif.  
               

John Nash

                Tahukah kamu tentang seseorang yang bernama John Nash? Jangan bilang kamu tahunya dia hanyalah tokoh fiksi dari film “A Beautiful Mind”, karena sebenarnya orang ini benar-benar ada. Beliau insprirasi kami dalam membuat blog ini. Kami terinspirasi oleh John Nash karena ia adalah seorang ahli matematika jenius yang mempunyai logika yang kuat.
                John Forbes Nash lahir di Bluefield,Virginia Barat pada tanggal 13 Juni 1928. Dia hidup dalam keluarga yang penuh kasih sayang yang mengembangkan kejeniusannya. Dari kecil, sudah terlihat kejeniusannya, dan dia bukan anak seperti kebanyakan yang suka bermain berkelompok, dia lebih suka bermain sendiri. Karena kejeniusannya [ada bidang matematika, beliau akhirnya menjadi dosen di Princeton University. Prestasi besarnya selama waktu beliau di Princeton adalah mengembangkan teori "Nash Equilibrium". Pada februari 1957, ia menikahi Alicia Larde yang adalah muridnya.
                Pada tahun 1959, John Nash mengalami  gangguan mental yang mungkin disebabkan oleh kecemasan dalam bekerja dan kehamilan Alicia. Di kampus, ia mulai melihat banyak orang memakai dasi merah. Ia berpikir bahwa orang-orang adalah anggota sebuah organisasi rahasia komunis dan mulai memperhatikan mereka dengan hati-hati. Ketika University of Chicago menawarkan posisi bergengsi di fakultas mereka, John menolaknya, mengatakan bahwa ia dijadwalkan untuk menjadi kaisar dari Antartika. Departemen matematika melepasnya dari tanggung jawab mengajarnya,karena  berpikir bahwa ia mengalami gangguan saraf. Akhirnya, John Nash dirawat di rumah sakit swasta dekat Boston. Beliau takut dikurung, ia tidak nyaman berada di sana. Ia didiagnosa menderita skizofrenia.
                Selama dekade berikutnya, ia terus berada di kampus, bekerja secara independen pada masalah matematika. Pada tahun 1980-an, ia akhirnya mengatasi penyakit mentalnya, belajar untuk menolak suara-suara yang ia dengar di kepalanya. Pemulihan nya secara bertahap, tetapi mengizinkannya untuk perlahan-lahan menjadi sehat kembali secara mental, sehingga dia kembali berperan dalam masyarakat. Dia mengatakan bahwa pemulihan itu adalah akibat dari keputusannya untuk berpikir rasional. Pada tahun 1944, John Nash mendapat hadiah nobel untuk “Nash Equilibrum”nya.
                Dari beliau, kami belajar bahwa, yang namanya kejeniusan itu bukanlah bakat, melainkan hasil kerja keras yang tiada menyerah. Kejeniusan bukan alat untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang, melainkan keteguhan hatinya.